Maros – Sebagian nelayan di Desa Tupabiring, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, memilih memarkir kapal. Cuaca sedang ekstrem. Mereka tak mau ambil risiko.
Rama, salah satu nelayan, mengaku dia dan beberapa rekannya sudah dua bulan tidak melaut. Angin kencang memperbesar potensi bahaya bila pergi mencari ikan.
“Kebanyakan nelayan di sini memang tidak melaut untuk sementara waktu, cuaca buruk,” katanya saat ditemui MataMaros.Com, Rabu, 13 September 2023.
Tinggal di rumah, mereka otomatis kehilangan pendapatan. Padahal, menurut Rama, sekali melaut bisa dapat Rp500 ribu. Dipotong operasional termasuk bahan bakar, bersih Rp200 ribu.
Bapak dua anak itu pun harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kadang dia pergi bekerja bangunan. Sehari bisa Rp70 ribu. Kalau, lanjutnya, ada teman yang panggil.
Kepala Desa Tupabiring, Muhammad Arif mengatakan, di desanya terdapat 40 kepala keluarga yang berprofesi nelayan.
Arif menyebutkan selain masalah cuaca, saat ini surat izin melaut juga menjadi masalah. Sebab, harus diurus di Kabupaten Pangkep.
Pihaknya sedang mengupayakan agar surat jalan tersebut bisa diurus secara online dari kantor desa.
“Jika tidak mengantongi surat izin, mereka bisa dipersulit jika melaut,” tuturnya.