Bupati Maros Kukuhkan Suhartina Bohari Sebagai Bunda Literasi

blank

Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari resmi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Maros.

Pengukuhan Bunda Literasi ini digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Maros, Selasa pagi (8/11/2022).

Secara resmi dihadapan seluruh tamu undangan, Bupati Maros, Chaidir Syam melantik Suhartina Bohari sebagai Bunda Literasi Kabupaten Maros.

Mengawali sambutannya, Chaidir Syam mengucapkan selamat dan sukses kepada Suhartina Bohari yang telah dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Maros.

Ia menyampaikan dalam mewujudkan Maros sebagai Kabupaten Literasi diperlukan multi penanganan dan gerakan bersama.

“Mewujudkan maros sebagai kabupaten literasi, diperlukan multi penanganan dan gerakan bersama, yang paling utama gerakan semua gerakan stake holder dan gerakan pejuang litersi ini yang harus kita jalankan bersama,” katanya.

Ia menjelaskan jika Pemerintah telah membuktikan akan mewujudkan Maros sebagai Kabupaten Literasi dengan disahkannya perda literasi

“Hari ini kita buktikan Maros akan kita wujudkan sebagai kabupaten literasi,kita sudah sahkan perda literasi Kab. Maros inilah yang akan kita gerakan bersama, 2 tahun saya bersama Wabup memimpin maros alhamdulillah gerakan literasi ini sudah kami wujudkan secara masif,”katanya.

Ia melanjutkan jika pengukuhan bunda literasi ini dilakukan dalam rangka mendorong Kabupaten Maros mejadi Kabupaten Literasi,

Ketua IKAPEM Unhas ini menyebut beberapa capaian sudah didapatkan seperti Indeks Peningkatan Manusia )IPM) dan Indeks Gerakan Membaca.

“IPM kita sudah naik dari 13 ke 10 besar, kemudian indeks gerakan membaca juga sudah masuk 3 besar ini membuktikan bahwa gerakan literasi di Maros sudah berjalan dengan baik,”tambahnya.

Chaidir Syam melanjutkan saat ini di Maros masih ada sekitar 4013 warga yang mengalami buta aksara, rencananya pada tahun depan Pemerintah akan mengucurkan dana 1 Miliar khusus untuk gerakan memberantas buta aksara tersebut.

“Buta aksara 4000 lebih ini merupakan sebagian besar adalah orang-orang tua kita yang sudah berumur hampir diatas 60 tahun. yang memang juga kita berusaha pendekatan kepada mereka untuk terus belajar dengan masuk ke paket A untuk belajar membaca, ini yang kita lakukan in sha Allah tahun depan kita sudah mengaggarkan sekitar 1 miliar untuk gerakan memberantas buta aksara,” ungkapnya.

WhatsApp
Facebook
Twitter

Berita Terkait: