Maros – Pasangan Bupati dan wakil Bupati Maros Chaidir Syam – Suhartina Bohari, berhasil mempertahankan penghargaan atas keberhasilan lingkungan kota.
Kali ini, penghargaan berupa piala adipura itu sudah yang ke 7 untuk Kabupaten Maros. Keduanya pun mengajak para petugas kebersihan berkeliling kota Maros sembari membawa piala adipura.
Sepanjang jalan, euforia atas keberhasilan mempertahankan prestasi itu nampak jelas. Tidak hanya terpancar dari muka Chaidir dan Suhartina tapi juga terlihat dari antusias warga dan pelajar yang berbaris memenuhi jalan. Menyaksikan piala adipura di arak keliling.
Bupati Maros Chaidir Syam mengatakan, piala ini adalah yang ke tujuh. Tiga tahun sebelumnya tidak ada penilaian lantaran pandemi covid19.
“Prestasi ini diraih sejak 2013 lalu. Sampai sekarang kita sudah raih yang ke tujuh. Alhamdulillah bisa dipertahankan. Ibu menteri juga menyampaikan bahwa penilaian kali ini memiliki tantangan yang berat pasca pandemi,” kata Chaidir. Senin (6/3/2023).
Chaidir mengatakan setelah kembali meraih adipura tantangan ke depan pemerintah harus membenahi tempat pembuangan akhir (TPA) dan terus mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan
“Tantangan kita ke depan untuk terus mengajak masyarakat menjaga kebersihan dan juga bagaimana kita terus memperbaiki tempat pembuangan akhir kita terus kita lakukan dan kabupaten maros bisa menjaga hal tersebut,” katanya.
Chaidir mengaku Adipura kali ini merupakan yang pertama ia raih bersama Wabup Maros Suhartina Bohari dimasa kepemimpinannya.
“Ya memang diperiode saya dan ibu wakil ini yang pertama karena tadi kami sampaikan 3 tahun adipura tidak ada penilaian dan baru tahun 2022 ini dilakukan penilaian adipura kembali,” ujar Mantan Ketua DPRD Maros tersebut.
Kedepannya Bupati Maros berharap pada masyarakat dan seluruh stakeholder tetap menjaga kebersihan, untuk mendukung hal tersebut melalui Dinas Lingkungan Hidup akan menerapkan program satu desa satu bank sampah.
“Untuk kedepannya memang kita berharap bahwa masyarakat dan seluruh stakeholder menjaga kebersihan dan kita akan terapkan namanya program satu desa satu bank sampah (SDSB),” tambahnya.
Ditengah penyerahan adipura ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros mendorong seluruh desa menjadi Pilot Project untuk program ekologi.
“Kita mendorong seluruh desa dan alhamdulillah hari ini ada 40 desa yang menjadi pilot project di kabupaten maros untuk program ekologi, perhatian terhadap pengelolaan lingkungan dan persampahan. Ini mejadi barometer kita dan semoga tahun depan pada 2023 ini pengurangan sampah yang sampai ke TPA ini harus kita perjuangkan,” tutup Chaidir.