Kameraliputan.com — Maros — Youth Forum Geopark Maros Pangkep adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap kekayaan geologi, alam, dan budaya di kawasan Geopark Maros Pangkep. Sabtu pagi (8/6/2023)
“Sekolah Geopark” yang telah memasuki Edisi Ke-III merupakan upaya konkret Youth Forum Geopark Maros Pangkep dalam mengedukasi dan menginspirasi generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam pelestarian kawasan Geopark Maros Pangkep.
Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, Pengurus Youth Forum Geopark Maros-Pangkep yakin kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kepada awak media, Ketua Youth Forum MPUGGp. Jumardi, menjelaskan “edisi Ke-III sekolah geopark ini kami harap mampu memiliki kesan yang baik, bagi peserta karena selain diberikan materi tentang fauna dan flora yang berada dikawasan Karts Geopark Maros-Pangkep” terang bobot sapaan akrabnya.
“kami juga mengajak peserta untuk mengeksplore Kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, yang terkenal dengan air terjun Bantimurung dan melakukan observasi ke gua mimpi yang menjadi ikonik KWA Bantimurung serta dipandu oleh guide lokal yang berpengalaman” terangnya.
Ia pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh stakholder yang telah mendukung acara tersebut dengan keterlibatan Pemerintah Kabupaten Maros dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Maros, Pengelola Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Fauna Flora IP Sulawesi, Himpunan Pramuwisata Indonesia Kabupaten Maros, KPE Bantimurung, Abu Darda Indonesia dan Genpi Maros semoga kolaborasi yang kami buat bisa berjalan dengan baik dan erat kedepannya.
Sementara, M. Ferdiansyah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Kadisparpora Pemkab Maros menambahkan, agenda dari Youth Forum Geopark Maros-Pangkep ini tentunya menjadi momentum yang baik.
“Sejalan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. KWA Bantimurung dipilih menjadi titik kegiatan yang notabene banyak wisatawan. Sehingga ini menjadi contoh yang baik untuk di perlihatkan kepada pengunjung baik lokal maupun mancanegara yang sedang berwisata. Bahwa Maros tak hanya memiliki kekayaan alam, namun juga ruang pemuda yang kreatif dan inovatif” imbuh Alumni STPDN ini.
Sekedar diketahui, Hari Lingkungan Hidup Sedunia jatuh pada tanggal 5 Juni demi meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi.
“Kegiatan ini tentu menjadi wadah untuk semua masyarakat guna terlibat langsung dalam pelestarian lingkungan menjaga ekosistem” sambungnya.
“Selain itu, Sekolah Geopark Youth Forum ini sudah tepat memilih KWA Bantimurung, karena seperti yang kita ketahui bersama.
Kita sangat kaya akan keindahan alam dan keberagaman budaya hayati, lingkungan serta Flora dan fauna.” Terang M. Ferdianysah. Kadisparpora Pemkab Maros.
Sekedar diketahui, agenda ini dihadiri PJ Gubernur Sulsel, General Menager MPUGGp, Jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Maros, Jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan dirangkaikan dengan aksi Penanaman Pohon, Konservasi Gua, Kelas Mendongeng, Diskusi Talk Show dan Fun Games.
Pewarta: Guntur Rafsanjani