Moncongloe Melangkah Ke Kancah Global: Bupati Chaidir Syam Resmikan Kampung Inggris Maros, Sinkronisasi Pendidikan Agama Dan Keunggulan Bahasa

blank

MAROS, Kameraliputan.com – Kabupaten Maros kembali menorehkan sejarah baru dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing global. Pada hari Sabtu yang bersejarah ini, Bupati Maros, Dr. H.A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H., secara resmi melaunching “Kampung Inggris Kabupaten Maros Tahun 2025,” sebuah program akselerasi penguasaan bahasa yang dipusatkan di Dusun Mangempang, Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe.

Inisiatif visioner ini merupakan buah kolaborasi strategis antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros dengan Yayasan Iforeso Anak Matahari Moncongloe, menjadikannya program unggulan yang terintegrasi langsung dalam ekosistem pendidikan Pesantren Matahari Moncongloe.

Membuka Jendela Dunia dari Moncongloe

Dalam sambutannya yang penuh optimisme, Bupati Chaidir Syam menekankan bahwa peluncuran Kampung Inggris ini adalah manifestasi nyata dari komitmen Pemkab Maros untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan abad ke-21.

“Moncongloe, yang strategis berbatasan dengan kota besar, kini tidak hanya menjadi gerbang daerah, tetapi juga gerbang ilmu pengetahuan global,” ujar Bupati Chaidir Syam di hadapan ratusan santri, tokoh masyarakat, dan jajaran Forkopimda yang hadir.

Bupati Maros sangat mengapresiasi langkah progresif yang diinisiasi oleh Yayasan Iforeso. Beliau menjelaskan bahwa konsep Kampung Inggris di Mangempang ini dirancang bukan sekadar sebagai tempat kursus, melainkan sebagai ekosistem pendidikan holistik di mana bahasa Inggris menjadi bahasa sehari-hari (English Area).

“Kompetensi bahasa Inggris sudah menjadi prasyarat mutlak dalam pasar kerja global, bahkan dalam lingkungan akademik tingkat lanjut. Melalui Pesantren Matahari, kita mencetak santri yang tidak hanya kuat iman dan takwanya, tetapi juga memiliki literasi global yang mumpuni,” tegas beliau.

Sinergi Pesantren dan Ilmu Modern

Program Pesantren Matahari Moncongloe yang dipadukan dengan konsep Kampung Inggris menawarkan model pendidikan yang unik. Para santri akan mendapatkan kurikulum intensif bahasa Inggris yang mencakup speaking, listening, reading, dan writing, yang disampaikan oleh tenaga pengajar profesional dan didukung oleh media pembelajaran modern.

Ketua Yayasan Iforeso Anak Matahari Moncongloe, dalam laporannya, menyampaikan bahwa pemilihan lokasi di Dusun Mangempang, Desa Moncongloe Lappara, didasarkan pada lingkungan yang tenang dan kondusif untuk studi intensif. Pihaknya optimistis bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, Moncongloe akan dikenal sebagai pusat pembelajaran bahasa terkemuka di Sulawesi Selatan.

“Kami ingin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, meniru keberhasilan model-model pengembangan bahasa di daerah lain, namun dengan nilai tambah khas pesantren, yakni kedisiplinan dan karakter islami yang kuat,” jelas perwakilan Yayasan Iforeso.

Harapan Masa Depan Maros

Peluncuran Kampung Inggris Kabupaten Maros 2025 ini dipandang sebagai investasi jangka panjang Pemkab Maros dalam pembangunan SDM. Diharapkan, lulusan dari program ini kelak akan menjadi duta-duta Maros yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional, baik sebagai akademisi, profesional, maupun wirausahawan.

Acara launching ditutup dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Maros dan peninjauan langsung fasilitas asrama dan ruang kelas yang akan digunakan para santri. Momentum ini menandai dimulainya babak baru bagi Moncongloe Lappara, sebuah desa yang bertransformasi menjadi pusat mimpi global bagi masyarakat Kabupaten Maros.

WhatsApp
Facebook
Twitter

Berita Terkait: