Aksi Unjuk Rasa ; Ketua Dprd Maros Ucapkan Terima Kasin Dan Apresiasi Polres Maros

blank

MAROS, SULAWESI SELATAN – Di tengah dinamika perpolitikan dan aspirasi masyarakat yang kerap bergelora, Kabupaten Maros baru-baru ini menorehkan sebuah catatan emas dalam praktik demokrasinya. Sebuah unjuk rasa yang berlangsung pada Senin lalu di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maros berhasil dilaksanakan dengan aman, tertib, dan kondusif – sebuah kondisi yang patut dirayakan dan dijadikan teladan.

blank

Keberhasilan ini tidak luput dari perhatian Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa. Dengan nada apresiasi yang tulus, Pagessa menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, terutama Kepolisian Resort (Polres) Maros, para pengunjuk rasa, dan seluruh komponen masyarakat.

“Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para peserta unjuk rasa yang telah menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan mematuhi semua aturan yang berlaku. Kerjasama yang baik ini merupakan cerminan dari kedewasaan berdemokrasi,” ujar Gemilang Pagessa, pentingnya menjaga koridor hukum dan etika dalam menyampaikan pendapat di muka umum.

blank

Sinergi Penjaga Keteraturan dan Penyalur Aspirasi

Aksi unjuk rasa, yang seringkali diasosiasikan dengan potensi ketegangan, justru menjadi bukti nyata sinergi positif di Maros. Keamanan selama inframerah terjaga sepenuhnya berkat kesigapan jajaran Polres Maros, didukung oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Fasilitas pengamanan yang profesional ini memastikan tidak terjadi insiden atau kericuhan, memungkinkan suara rakyat tersampaikan tanpa gangguan.

Peran para pengunjuk rasa juga tak kalah krusial. Kedisiplinan mereka dalam menyampaikan aspirasi, mematuhi arahan petugas, serta menghindari tindakan anarkis, adalah fondasi utama terciptanya suasana yang kondusif. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Maros memiliki kesadaran yang tinggi akan hak dan kewajiban mereka dalam berdemokrasi. Mereka tidak hanya menuntut hak untuk mendengarkan, tetapi juga bertanggung jawab atas cara penyampaiannya.

Lebih dari Sekadar Apresiasi: Sebuah Indikator Kemajuan Demokrasi Lokal

Pernyataan Ketua DPRD Maros ini bukan sekedar formalitas ucapan terima kasih. Ini adalah penegasan terhadap nilai-nilai demokrasi yang solid di tingkat lokal. Dalam konteks yang lebih luas, unjuk rasa yang damai dan tertib merupakan indikator kesehatan demokrasi. Ini menunjukkan bahwa:

Saluran Aspirasi Terbuka: Adanya ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan keluh kesah dan tuntutan mereka secara langsung kepada wakil rakyat.
Institusi Penegak Hukum yang Profesional: Aparat keamanan mampu menjalankan tugas menjaga sinkronisasi sekaligus memfasilitasi hak rakyat, bukan sebaliknya.
Kesadaran Sipil yang Tinggi: Masyarakat dan pengunjuk rasa memahami pentingnya menjaga keamanan dan kesepakatan umum demi tercapainya tujuan bersama.
Dialog Budaya yang Menguat: Kesiapan DPRD untuk menerima aspirasi menunjukkan komitmen pada prinsip representasi dan dialog konstruktif.

Momen ini patut menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain. Bahwa aspirasi dapat disampaikan melalui lantang, namun tetap dalam koridor kehormatan dan keteraturan. Bahwa pemerintah dan rakyat dapat berinteraksi dalam suasana saling menghargai, meskipun pada topik-topik yang kontroversial.

Kabupaten Maros, melalui peristiwa unjuk rasa yang damai ini, telah menunjukkan kepada kita semua bahwa kedewasaan berdemokrasi bukan hanya teori di buku, melainkan praktik nyata yang hidup dan berkembang di tengah masyarakatnya. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi tinggi dan dijaga keberlangsungannya demi masa depan demokrasi yang lebih baik.

WhatsApp
Facebook
Twitter

Berita Terkait: