Maros, Kamera Pendidikan – Kabupaten Maros mengalokasikan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) — yang sebelumnya dikenal sebagai dana BOS — sebesar Rp65.103.863.000 pada tahun 2025. Dana tersebut diperuntukkan untuk mendukung berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMP di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maros, Asri Rajab, menjelaskan bahwa dari total alokasi dana tersebut, jenjang Sekolah Dasar (SD) menerima porsi terbesar yakni mencapai Rp40.678.063.000 atau lebih dari 62 persen dari total anggaran BOS-BOP. Posisi kedua ditempati oleh jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan dana sebesar Rp18.560.000.000.
Sementara itu, jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan lembaga pendidikan lainnya mendapatkan porsi yang lebih kecil. Rinciannya antara lain Taman Kanak-Kanak (TK) sebesar Rp2.916.000.000, Kelompok Bermain (KB) Rp2.352.000.000, Tempat Penitipan Anak (TPA) Rp33.600.000, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rp317.800.000, dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Rp246.400.000.
Menurut Asri, besaran dana BOS-BOP ini ditentukan berdasarkan jumlah siswa yang terdaftar di masing-masing sekolah. Contohnya, SDN 103 Inpres Hasanuddin merupakan sekolah SD dengan alokasi dana terbesar, yakni senilai Rp725.680.000. Disusul oleh SDN 57 Bulu-bulu dan SDN 22 Maros yang juga menerima dana signifikan.
Pada jenjang SMP, SMPN 1 Turikale tercatat sebagai penerima dana BOS-BOP terbesar dengan nominal Rp1.093.880.000, sedangkan pada jenjang TK, TKS Kartika IX-Kostrad mendapatkan alokasi Rp92.400.000.
Dana BOS-BOP memiliki peran penting dalam mendukung berbagai kebutuhan utama sekolah. Asri menyebutkan bahwa dana ini digunakan untuk pembayaran gaji guru honor, pengadaan dan pemeliharaan sarana-prasarana, serta untuk operasional sekolah sehari-hari sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan optimal.
Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, penggunaan dana ini diawasi secara ketat oleh tim BOS daerah melalui sistem pelaporan semesteran. “Tim BOS melakukan monitoring dan evaluasi setiap semester berdasarkan laporan dari masing-masing sekolah,” ungkap Asri.
Dengan ketersediaan dan pengelolaan dana BOS-BOP yang baik, diharapkan mutu pendidikan di Kabupaten Maros semakin meningkat, memberikan fasilitas dan layanan pendidikan yang lebih baik bagi seluruh siswa dari berbagai jenjang.