Usai Diperiksa KPK, Mentan SYL Panen Padi di Bantimurung Maros

blank

Maros – Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian yang dipimpinnya.

Usai menjalani pemeriksaan, Jumat kemarin ia datang ke Desa Allatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Menikmati pagi bersama petani yang tengah bergembira lantaran padi yang dirawat sudah waktunya dipanen.

Dia terlihat sangat santai panen padi di lahan seluas 34,53 hektare dengan produktivitas 7,8 ton per hektare. SYL bilang Maros ini salah satu daerah yang disiapkan menyokong kebutuhan nasional menghadapi El Nino, musim kering yang bisa mempengaruhi tanaman.

Mantan Gubernur Sulsel itu memastikan stok aman hingga Agustus mendatang. Berdasarkan data BPS, akan ada 800 ribu hektare lahan yang panen sampai hingga dua bulan ke depan.

“Dalam tiga tahun terakhir ini pertanian makin kuat, kita tidak impor beras. Tiga tahun terakhir kita diserang Covid-19, tapi makanan tetap tersedia,” tambah SYL.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Maros, Abdul Aziz mengatakan, Kabupaten Maros salah satu sentra pertanian di Sulsel dengan luasan 6.625 hektare. Ada wilayah yang panen sampai tiga kali.

“Produksi padi tahun 2022 sebanyak 237.597 ton gabah kering panen giling dengan produktivitas 6 ton per hektare,” ucap mantan Kadis Pertanian Maros itu.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi menuturkan Maros salah satu kontributor penting dengan indeks pertanaman 1,53, di atas rata-rata nasional.

Ia menyebutkan saat ini Kementan terus memacu meningkatkan produksi. Salah satunya melalui pertanian organik, ramah lingkungan.

WhatsApp
Facebook
Twitter

Berita Terkait: