MAROS, Kameraliputan.com – Langit Moncongloe masih membiaskan sisa-sisa embun pagi, namun hiruk pikuk di Jalan Poros Mangempang, Moncongloe Lappara, sudah mulai terasa. Ini bukan sekadar jalan biasa. Ia adalah urat nadi, jalur vital yang menghubungkan denyut ekonomi Pattallassang Gowa dengan jantung Maros, melewati hamparan tanah yang kaya material tambang, dan berjejer dengan proyek-proyek pembangunan masa depan, hingga di depan Waduk Nipa-Nipa yang tenang.
Namun, di balik geliat aktivitasnya, jalan ini menyimpan cerita lain: tantangan akan kelancaran arus lalu lintas dan ancaman terhadap keselamatan pengguna jalan. Deru mesin truk-truk pengangkut barang dan material tambang yang tak jarang melebihi kapasitas, debu yang mengepul saat kemarau, serta risiko kecelakaan yang mengintai, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap sehari-hari.
Menyadari urgensi ini, pada Selasa, 07 Oktober 2025, sebuah inisiatif penting lahir dari Dinas Perhubungan Kabupaten Maros. Bukan sekadar rapat di balik meja, melainkan sebuah aksi nyata di lapangan. Bupati Maros, Dr.H.A.S Chaidir Syam, S.IP., M.H, bersama Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, SH., S.IK., M.IK., M.Tr., Opsla, dan seluruh stakeholder terkait, turun langsung ke titik lokasi strategis di Kecamatan Moncongloe. Bukan untuk menindak, melainkan untuk merangkul dan mensosialisasikan.
Di bawah terik matahari yang mulai meninggi, mereka berinteraksi langsung dengan para pengemudi angkutan barang dan tambang, perwakilan perusahaan logistik, serta masyarakat sekitar. Dengan bahasa yang lugas namun persuasif, Bupati Chaidir Syam menekankan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi operasional. “Jalan ini milik kita bersama. Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya, sorot matanya memancarkan ketegasan sekaligus harapan. “Kita ingin ekonomi bergerak, namun tidak dengan mengorbankan nyawa dan kenyamanan warga. Jam operasional, batas muatan, kondisi kendaraan – semua harus dipatuhi.”
Kapolres Douglas Mahendrajaya, dengan gaya komunikasinya yang tenang namun berwibawa, menambahkan penekanan pada aspek hukum dan keamanan. “Aturan dibuat bukan untuk membatasi, tapi untuk melindungi. Kami di kepolisian akan bersinergi penuh dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan setiap perjalanan di jalur ini berlangsung aman dan tertib,” tegasnya, sembari menunjuk beberapa titik rawan kecelakaan di peta jalur yang terbentang.
Sosialisasi ini bukan hanya sebatas pemberian informasi, melainkan sebuah dialog dua arah. Para pengemudi dan perwakilan perusahaan turut menyampaikan masukan dan tantangan yang mereka hadapi. Ini adalah jembatan komunikasi yang krusial, di mana pemerintah tidak hanya memberi perintah, tetapi juga mendengarkan, mencari solusi bersama demi terwujudnya ekosistem lalu lintas yang harmonis.
Dari Moncongloe, gaung pesan ini diharapkan akan menyebar luas. Bahwa menjaga kelancaran arus lalu lintas dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan di Kabupaten Maros adalah proyek kolektif. Ini adalah langkah awal, sebuah komitmen bersama, untuk memastikan bahwa Jalan Poros Mangempang tidak hanya menjadi jalur logistik, tetapi juga jalur kehidupan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh warga Maros. Inisiatif Dinas Perhubungan, yang didukung penuh oleh pimpinan tertinggi daerah, menjadi penanda era baru ketertiban dan keselamatan di jalanan Maros.