Kamera Liputan.- Maros, 07 Oktober 2025 – Komitmen Pemerintah Kabupaten Maros untuk menjadikan pendidikan sebagai motor utama pembangunan daerah semakin diperkuat. Hal ini ditandai dengan penyerahan bantuan program pendidikan kepada pelajar melalui program unggulan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Maros, yakni “Satu Desa Satu Sarjana” Tahun Anggaran 2025.
Bertempat di Ruang Rapat Utama Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Maros, momen inspiratif ini dihadiri langsung oleh Bupati Maros, Dr.HAS Chaidir Syam, S.IP.,MH, didampingi Wakil Bupati Andi Muetazim Mansyur, ST,M.Si, serta jajaran Forkopimda lengkap, termasuk Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa. Kehadiran unsur pimpinan daerah dan legislatif ini menegaskan sinergi yang kuat dalam mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Maros.
Misi Mulia BAZNAS: Investasi Jangka Panjang Desa
Program “Satu Desa Satu Sarjana” yang diinisiasi oleh BAZNAS Maros bukanlah sekedar penyaluran bantuan finansial, melainkan sebuah strategi investasi yang bertujuan memutus mata rantai keterbatasan akses pendidikan tinggi di wilayah pedesaan. Program ini memastikan bahwa setiap desa di Kabupaten Maros memiliki setidaknya satu representasi yang berhasil meraih gelar sarjana melalui dukungan penuh dana Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) umat.
Dalam laporannya, perwakilan BAZNAS Maros menyampaikan bahwa alokasi tahun 2025 difokuskan pada mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki potensi akademik tinggi, dengan penekanan khusus pada bidang studi yang relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah.
Arahahan Bupati: Pendidikan Adalah Kunci Kemandirian
Dalam arahannya, Bupati Maros, Dr.HAS Chaidir Syam, menekankan bahwa pendidikan adalah pilar peradaban dan kunci untuk mencapai kemandirian masyarakat. Ia mengapresiasi kinerja BAZNAS Maros yang telah berhasil mengelola dana umat secara amanah dan produktif.
“Hari ini, kita menyaksikan sebuah ikhtiar kolektif yang luar biasa. Dana Zakat yang terkumpul, kini kita kembalikan dalam bentuk yang paling berkelanjutan: pendidikan,” ujar Bupati Chaidir Syam.
Beliau melanjutkan, “Program ‘Satu Desa Satu Sarjana’ ini memiliki filosofi yang mendalam. Kita tidak hanya membantu satu individu, namun kita sedang menanam benih perubahan di desa asalnya. Ketika sarjana ini kembali, mereka akan menjadi agen perubahan, membawa pengetahuan, inovasi, dan semangat pembangunan. Kami berharap, para penerima bantuan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, karena kelulusan Anda adalah kebanggaan dan harapan seluruh masyarakat Maros.”
Bupati juga menyoroti pentingnya peran Forkopimda dan DPRD dalam mendukung program ini melalui regulasi dan pengawasan yang ketat, memastikan bahwa distribusi bantuan ZIS benar-benar tepat sasaran dan berdampak signifikan pada penurunan angka kemiskinan dan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
Dukungan Penuh Legislatif dan Forkopimda
Wakil Bupati Andi Muetazim Mansyur, turut menyampaikan dukungannya. Ia berharap sinergi antara Pemda dan BAZNAS dapat menjadi model percontohan bagi daerah lain dalam memaksimalkan potensi dana sosial keagamaan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa, menegaskan komitmen lembaga legislatif untuk terus mendukung program-program pro-rakyat, khususnya di sektor pendidikan. “DPRD akan selalu berada di garda terdepan untuk memastikan setiap warga Maros, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi,” tegasnya.
Penyerahan bantuan secara simbolis kepada beberapa perwakilan mahasiswa menjadi puncak acara. Ekspresi haru dan optimisme terpancar dari wajah para penerima, yang kini memiliki beban tanggung jawab moral untuk kembali membangun desa mereka setelah menyelesaikan studinya.
Kegiatan penyerahan bantuan “Satu Desa Satu Sarjana” T.A 2025 ini secara gamblang menunjukkan bahwa Kabupaten Maros serius dalam mewujudkan visi pembangunan SDM unggul, menjadikan dana Zakat bukan sekadar kewajiban agama, tetapi sebagai instrumen vital dalam pemerataan kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup.