MAROS, Kameraliputan.com – Jumat yang optimis ini menjadi lembaran penting bagi pariwisata Kabupaten Maros. Bupati Maros, Dr.H.A.S Chaidir Syam, S.IP., M.H, didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros, Suwardi Saweji, melakukan kunjungan kerja strategis ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Bukan sekadar silaturahmi, kunjungan ini merupakan agenda vital untuk mempresentasikan potensi wisata Kabupaten Maros yang kini tengah bersinar terang.
Di hadapan Wakil Menteri Pariwisata RI, Bupati Chaidir Syam memaparkan visi dan misi Kabupaten Maros dalam mengembangkan sektor pariwisata. Presentasi ini menyoroti kekayaan alam, budaya, dan potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Maros, yang diyakini mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sorotan utama presentasi adalah keberhasilan gemilang Desa Wisata Dolli Tukamasea. Desa ini kembali mencatat prestasi membanggakan dengan lolos ke dalam 60 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2025, sebuah ajang bergengsi yang digelar Kemenparekraf RI. Wamenparekraf RI memberikan apresiasi hangat atas capaian Dolli Tukamasea, mengakui potensi besar dan pengelolaan desa wisata yang inovatif di sana.
“Keberhasilan Dolli Tukamasea masuk 60 besar ADWI 2025 adalah bukti nyata komitmen dan kerja keras masyarakat serta pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi wisata berbasis komunitas,” ujar Bupati Chaidir Syam dalam presentasinya. “Ini bukan hanya sebuah pengakuan, melainkan pemicu semangat bagi kami untuk menargetkan posisi yang lebih tinggi.”
Pemkab Maros dengan optimistis menargetkan Dolli Tukamasea bisa menembus 10 besar Desa Wisata Nasional. Untuk mencapai target ambisius tersebut, Bupati Chaidir Syam juga memaparkan tema besar yang diusung Maros: Sustainable Tourism atau Pariwisata Berkelanjutan. Tema ini menekankan pentingnya pengembangan pariwisata yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan, memberdayakan masyarakat lokal, dan melestarikan budaya.
Strategi Pariwisata Berkelanjutan yang dipresentasikan meliputi pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan, pendidikan dan pelatihan bagi pelaku wisata lokal, serta promosi yang menonjolkan keunikan alam dan budaya Maros tanpa mengorbankan integritas ekosistem.
Capaian ini semakin memperkuat posisi Maros sebagai salah satu daerah tujuan wisata unggulan di Sulawesi Selatan. Reputasi kawasan UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep yang sudah mendunia menjadi fondasi kokoh yang melengkapi potensi desa-desa wisata seperti Dolli Tukamasea. Geopark ini menawarkan keindahan karst purba, gua-gua prasejarah, serta lanskap yang menakjubkan, yang kini akan diintegrasikan lebih erat dengan konsep pariwisata berkelanjutan.
“Visi kami jelas: menjadikan Maros bukan hanya titik singgah, melainkan destinasi utama yang menawarkan pengalaman wisata yang otentik, bertanggung jawab, dan tak terlupakan,” tegas Bupati Chaidir Syam. “Dengan dukungan Kemenparekraf RI dan kerja sama seluruh pihak, kami yakin Maros akan terus menorehkan prestasi di kancah pariwisata nasional maupun internasional.”
Kunjungan kerja ini menandai babak baru bagi pariwisata Maros, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mengangkat potensi lokal ke panggung nasional, dengan semangat keberlanjutan sebagai kunci menuju masa depan yang cerah.