Menteri Perumahan Dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, DiDampingi Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, Dan Bupati Wajo, Andi Rosman Jalin Kolaborasi Kuat

blank

WAJO, Sulawesi Selatan – Babak harapan baru dimulai bagi warga Mattiro Tappareng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, pada Jumat, 12 September 2025, ketika delegasi pemimpin nasional dan daerah yang berpengaruh tiba di wilayah tersebut, menjanjikan komitmen yang kuat untuk mengubah kondisi kehidupan yang menantang di wilayah tersebut. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, didampingi Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, dan Bupati Wajo, Andi Rosman, menawarkan janji nyata untuk masa depan yang lebih baik.

blank

Ketiganya menghabiskan banyak waktu menyusuri gang-gang sempit dan seringkali kumuh di Mattiro Tappareng, sebuah kelurahan di Tempe, pusat pemerintahan sekaligus ibu kota Wajo yang ramai. Kehadiran mereka menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan intervensi di wilayah-wilayah yang bergulat dengan perumahan dan sanitasi yang tidak memadai, memberikan pandangan langsung dan langsung terhadap realitas yang dihadapi banyak warga Wajo.

Menteri Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, langsung menetapkan Wajo sebagai prioritas. “Setelah melihat dan meninjau salah satu kawasan kumuh di Wajo, kita akan berdiskusi dan berunding lebih mendalam,” ujar Ara, menegaskan komitmennya. Ia, bersama Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), secara khusus menegaskan bahwa Kabupaten Wajo akan diprioritaskan dalam upaya nasional penanggulangan kawasan kumuh.

Yang penting, Menteri Sirait menyatakan keyakinannya bahwa Wajo berpotensi menjadi contoh utama bagi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang ambisius, sebuah visi untuk Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Dukungan ini menempatkan Wajo di posisi terdepan dalam radar pembangunan nasional yang signifikan.

Salah satu hal penting dari kunjungan ini adalah pertukaran gagasan yang dinamis antara Menteri Sirait dan Andi Iwan Aras. “Sebelumnya, saya berdiskusi dengan Pak Iwan tentang bagaimana menyajikan program renovasi rumah yang layak huni. Kami akan menindaklanjutinya bersama rekan-rekan lainnya. Saya pikir ide Bung Iwan sangat cerdas,” ungkap Aras, mengisyaratkan solusi inovatif yang akan datang. Semangat kolaboratif ini, yang memadukan kebijakan eksekutif dengan kebijaksanaan legislatif, menjanjikan pendekatan yang holistik dan efektif.

Selain inisiatif pemerintah, rencana ini juga memanfaatkan kekuatan sinergi. Menteri Sirait menyoroti keterlibatan krusial Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT SMF (Sarana Multigriya Finansial), PT PNM (Permodalan Nasional Madani), dan BP Tapera. Kolaborasi yang kuat ini, yang mencakup Eksekutif, Legislatif, dan lembaga keuangan, dirancang untuk memastikan pendanaan berkelanjutan dan pelaksanaan yang komprehensif bagi program renovasi perumahan.

Bagi masyarakat Mattiro Tappareng, kunjungan ini lebih dari sekadar pernyataan politik. Kunjungan ini merupakan secercah harapan, sebuah komitmen konkret dari jajaran pemerintahan tertinggi bahwa tantangan jangka panjang mereka diakui dan akan ditangani. Seiring Wajo bersiap menjadi model pembaruan perkotaan nasional, janji akan rumah layak huni dan peningkatan kualitas hidup kini semakin dekat bagi masyarakatnya yang membutuhkan.

WhatsApp
Facebook
Twitter

Berita Terkait: