Kameraliputan.com — Maros — Sudah tujuh laporan bencana angin kencang yang diterima BPBD Pemkab Maros sepanjang periode cuaca ekstrem, Januari 2024. Karenanya, Bupati Chaidir Syam meminta BPBD mulai bersiaga untuk mengantisipasi risiko yang lebih luas.
“Saya minta semua persiapan peralatan dikerahkan dari semua. Kita harus mengantisipasi semua kemungkinan lebih dini,” ujar Chaidir saat meninjau persiapan peralatan BPBD, Selasa (16/1/2024).
Kepala BPBD Maros, Fadli mengatakan, dalam beberapa hari, bencana didominasi oleh angin kencang. Angin kencang telah menyebabkan pohon tumbang di lima kecamatan.
Di Kecamatan Turikale terjadi di Kelurahan Taroada, Melurahan Turikale depan Makodim Maros, dan Kelurahan Taroada. Selanjutnya di Kecamatan Marusu terjadi di Desa Tammapaduae dan Desa Tellumpocoe.
Di Kecamatan Lau terjadi di Kelurahan Maccini Baji. Kecamatan Bantimurung terjadi di Kelurahan Kalabbirang. Kecamatan Mandai terjadi di Desa Baji Mangngai.
“Selain angin kencang dan pohon tumbang, ada juga kebakaran di Desa Gattareng Matinggi, Kecamatan Mallawa dan Desa Limapoccoe, Kecamatan Cenrana,” ujar Fadli.
Terdapat enam rumah dan dua mobil yang terdampak.
Bupati Chaidir Syam meminta masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di luar, khsususnya yang membawa kendaraan.
“Kalau tidak terlalu penting, tetap di rumah saja sampai kondisi cuaca kembali normal,” ujarnya.
Chaidir menambahkan pihaknya mulai bersiaga dan menyiapkan sarana dan prasana seperti mesin chain saw, perahu karet, mobil operasional, dan lainnya. Mantan Ketua DPRD Maros itu telah meminta BPBD untuk menyiagakan posko utama penanganan bencana di Maros.
“Di dalamnya ada Satgas TRC BPBD, stand by siaga 24 jam untuk menanggapi laporan kejadian bencana yang setiap saat bisa terjadi,” tutupnya.
Pewarta: Guntur Rafsanjani